Berita

500 Siswa ADEM Indonesia Asal Papua dan Papua Barat Ikuti Tahun Ajaran Baru di Enam Provinsi

SCHOOLMEDIA - Sebanyak 100 siswa pendidikan menengah atas dari 29 Kabupaten/Kota di Provinsi Papua dan Papua Barat,  tiba di Lembang, Bandung, Senin (5/7) guna mengikuti Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) yang  merupakan salah satu upaya pemerintah melalui Kementerian Pendidikan  Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) guna melakukan pemerataan kualitas pendidikan  khususnya bagi anak-anak Papua dan Papua Barat terbaik serta daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) dan repatriasi anak Indonesia yang orangtuanya menjadi buruh migran di Sabah, Malaysia.

100 siswa tersebut pada tahun ajaran baru 2021/2022  akan  bersekolah di 10 Kabupaten/Kota di Jawa Barat "Sekolah kami tahun lalu mendapat Siswa Adem sebanyak 11 orang, tahun ini cuma 10 orang. Kami sejak pertama kali program Adem dilaksanakan pada tahu 2012 sudah menerima siswa Adem asal Papua dan Papua Barat. Mereka tinggal di asrama sekolah yang kami sediakan,," ujar Wakil Kepala Sekolah SMA Kristen Paulus Bandung, Jawa Barat, Hengky Aguw kepada School Media, Sabtu (3/7).

Tercatat enam Provinsi setiap tahun  menerima siswa Adem yaitu  Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogyakarta,  Banten dan Bali. Mereka  akan belajar, berasimilasi serta berinteraksi dengàn beragama kebudayaan. Jumlah perserta didik tahun ajaran baru 2021/2022 berasal dari Papua dan Papua Barat yang mengikuti Program ADEM tercatat 500 orang anak terdiri dari 350 siswa asal Provinsi Papua dan 150 siswa asal Papua Barat.

Siswa program Adem merupakan pelajar berprestasi dan lolos seleksi mengikuti program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM). Program ADEM ini sendiri merupakan program yang digagas UP4B bersama Direktorat Pembinaan PKLK Dikmen Dirjen Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun 2013.

Saat ini, berdasarkan data Direktorat PMPK, tercatat dienam provinsi di Jawa dan Bali jumlah siswa kelas X, XI dan XII asal Papua dan Papua Barat yang tengah belajar tercatat 1263 orang anak. Sedangkan siswa yang beradal dari daerah 3T yang sedang mengikuti program ADEM yaitu 1302 siswa dan untuk pserta program Afirmasi Repatriasi tercatat 1.165 anak. Total seluruh siswa memperoleh layanan ADEM Indonesia yang tengah belajar tercatat 3730 anak.

Sedangkan jumlah peserta didik yang telah lulus atau menjadi alumni program ADEM Indonesia untuk program ADEM Papua dan Papua Barat  jumlah yang lulus telah 2083 anak. Lulusan proram ADEM 3T tercatat 750 orang anak dan lulusan ADEM Repatriasi adalah 181 orang anak.

 

Tahun Kedelapan 

 

Menurut Hegky, tahun ini merupakan tahun ke delapan sekolahnya menerima siswa Adem yang berbaur dengàn seluruh anak dari beragam suku, agama, ras yang berada di Jawa Barat khususnya di sekolahnya. "Karena mereka rata-rata merupakan anak terbaik yang dikirimkan oleh Dinas Pendidikan di Kabupaten/Kota di Papua dan Papua Barat tidak pernah ada masalah selama mengikuti aktivitas pendidikan dan pembelajaran. Dalam berinteraksi serta bersosialisasi dengàn siswa, guru dan lingkungan Sekolah sangat baik," katanya.

Bahkan, lanjut Hengky, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang sejak menjabat sebagai Walikota Bandung sudah mengetahui program Afirmasi Pendidikan Menengah sangat antusias melibatkan anak Adem dalam berbagai kegiatan. "Kalo ada kegiatan Ulang Tahun Kota Bandung atau Provinsi Jawa Barat pasti anak-anak diajak. Tahun lalu siswa diajak ke Pantai Pangandaran oleh Pak Gubernur untuk bermain sepak bola," ujarnya.

Menurut Hengky, kehadiran siswa Adem disekolahnya sangat membanggakan. "Sekolah kami ini dalam delapan tahun beruntut selalu juara pertama atau kedua Sepak Bola dan atletik. Setiap kegiatan kompetisi sepak bola antar sekolah di Bandung kehadiran mereka sangat disegani lawan," ujarnya.

 

Sementara itu, Direktrur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) Kemendikbudristek, Dr Samto mengatakan program ADEM bertujuan meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, kesetaraan, dan kepastian memperoleh layanan pendidikan yang bermutu bagi masyarakat usia sekolah menengah yang terkendala oleh hambatan geografis dan/atau ekonomi (kemiskinan).

Selain itu, lanjutnya memberikan kesempatan kepada putra-putri Papua dan Papua Barat, Daerah 3T dan Wilayah Perbatasan, dan putra-putri anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Sabah Malaysia untuk dapat menempuh pendidikan menengah yang berkualitas. Mempercepat pembangunan sumber daya manusia di Provinsi Papua dan Papua Barat, Daerah 3T dan Wilayah Perbatasan. Lebih dari itu dapat  mempercepat akulturasi keragaman budaya melalui program afirmasi pendidikan menengah

Karakteristik program Afirmasi Pendidikan Menengah dibagi menjadi tiga program yaitu ADEM Papua dan Papua Barat adalah afirmasi yang diberikan bagi putra-putri asli Papua lulusan SMP/MTs untuk mendapatkan kesempatanseluas-luasnya menempuh pedidikan menengah (SMA dan SMK) di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Banten dan Bali.

Kedua ADEM Repatriasi adalah untuk putra-putri Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Sabah Malaysia, lulusan SMP atau yang sederajat diberi kesempatanseluasluasnya untuk menempuhpedidikan menengah (SMA dan SMK) di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Banten, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Barat, Lampung dan Sulawesi Selatan.

ADEM Daerah 3T dan Wilayah Perbatasan adalah untuk putra-putri lulusan SMP/MTs di daerah tertinggal, pulau terluar, wilayah perbatasan untukmendapatkan kesempatanseluas-luasnya untuk menempuhpedidikan menengah (SMA dan SMK) di Ibukota Provinsi asal. Provinsi pelaksana Program : Aceh, Riau, Kalimantan Barat, Sumatera Barat, Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Timur. 

Penulis : Tim Schoolmedia

 


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa